Dari awal kami sudah diinformasikan mengenai kunjungan wisata Cappadocia, Turki. Dan yang paling ditunggu-tunggu adalah naik balon udara. Dari beragam informasi yang kami dapatkan, harga untuk naik balon udara sekitar USD 200-250 (Rp 2,8-3,5 juta) per orang.
Tentu saja cukup mahal karena faktor keamanan dan keselamatan penumpang adalah nomor satu. Tidak sembarang orang boleh menerbangkan balon udara, sang pilot harus mempunyai sertifikat dengan jam terbang yang memenuhi syarat internasional.
Setibanya di Cappadocia, pemandu tur kami memberikan informasi bahwa harga untuk naik balon udara yaitu USD 220 (Rp 3,1 juta) per orang dan sudah diberikan hargadiskon karena grup. Besok paginya, pukul 04.30 kami sudah dibangunkan oleh pihak hotel. Udara dingin yang menusuk badan mengurungkan niat kami untuk mandi pagi.
Setelah mencuci muka dan menggosok gigi serta berganti pakaian yg lebih tebal, kami segera menuju ke lobby hotel. Di luar masih gelap, dan udara musim semi yang dingin segera menerpa setiap relung tubuh kami. Tidak lama berselang, mobil penjemput telah tiba.
Dari hotel kami dibawa ke suatu tempat, entah dimana lokasinya. Cukup jauh juga dan ditempuh dalam waktu 30 menit dari lokasi hotel kami menginap. Tibalah kami di sebuah tanah lapang dan terlihat balon udara yang dipanaskan.
Sang pilot menyapa kami dan memperkenalkan diri. Ia seorang warga negara Australia yang bekerja sebagai pilot balon udara. Setelah berkumpul semua, ia memberikan briefing bagaimana posisi kami ketika akan naik dan turun dari balon udara, serta apa saja yang harus diperhatikan selama berada didalam kantong balon udara.
Satu kantong memuat maksimal 20 orang saja. Satu persatu kami menaiki balon udara dan berpencar diposisi masing-masing. Tidak lama kemudian, balon udara kami mulai terbang, perlahan-lahan posisi kami semakin tinggi, hingga terlihat puluhan balon udara terbang diseantero Cappadocia. Menakjubkan!
Matahari semakin lama semakin terlihat begitu indah dari kejauhan. Pucuk-pucuk bukit kapur tampak seperti rumah hobbit di dalam film. Decak kagum puluhan orang segera terdengar dan bunyi kamera terdengar silih berganti untuk mengabadikan momen yang menakjubkan, bahkan mungkin tidak bisa diucapkan dengan kata-kata.
Hampir 1 jam kami sudah mengelilingi Cappadocia. Lambat laun perkebunan anggur dan pohon zaitun sudah terlihat jelas. Matahari sudah hampir tinggi dan hawa dingin masih menerpa kami.
Ada dua mobil dibawah kami yang mengejar balon udara yang kami tumpangi. Ketika akan turun, para penumpang harus memegang tali yang di dalam keranjang dan semua aktifitas foto2 harus dihentikan. Ada perasaan khawatir ketika balon udara turun tanah, tetapi semua sirna karena operator balon udara memang sudah profesional.
Setelah balon udara berhasil ditambatkan dan para penumpang turun dengan selamat, kami disuguhkan champagne dan makanan kecil khas turki. Bagi yang tidak suka minum alkohol, disediakan juga minuman non alkohol. Setelah selesai makan dan minum, operator membagikan sertifikat balon udara.
Akhirnya kesampaian juga naik balon udara di Turki. Saya juga ingin naik balon terbang di atas gunung bromo atau lokasi menawan lainnya di Indonesia. Semoga bisa segera terwujud! (Wisata Turki)
EmoticonEmoticon