Edirne (dibaca : eh-deer-neh) adalah sebuah kota kecil yang terletak 260 km sebelah barat laut Istanbul. Berbatasan langsung dengan Yunani dan Bulgaria, hanya 7 km dari perbatasan Yunani dan 20 km dari perbatasan Bulgaria. Ada beberapa sebutan untuk kota ini, pada jaman kekaisaran Romawi kota ini bernama Adrianapolis, sebuah nama dari seorang Kaisar Romawi Hadrian. Orang-orang Inggris menyebutnya dengan Adrianople, orang Bulgaria menyebutnya Odrin, orang Macedonia dan Albania menyebut dengan Edrene dan orang Serbia menyebutnya Jedrene.
Sejak jaman Yunani kuno, Edirne menjadi kota paling diperebutkan karena letak geografisnya yang strategis. Kota ini merupakan jalur utama Eropa menuju Istanbul, Bosphorus dan Asia. Sehingga karena posisinya ini tak kurang dari 16 pertempuran besar pernah terjadi di Edirne.
Dan terhitung sejak tahun 1365 - 1453 kota Edirne menjadi ibukota Kekaisaran Ottoman sebelum jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki. Bahkan setelah Konstantinopel menjadi ibukota, Edirne masih menjadi kota terpenting dan menjadi semacam ibukota kedua bagi Kekaisaran Ottoman saat itu. Pada tahun 1700-1750, Edirne pernah menjadi kota terbesar keempat di Eropa, dengan populasi penduduk sekitar 350.000 orang.
Transportasi ke Edirne
Kunjungan ke luar kota Istanbul ini kami lakukan pada hari 3 liburan kami. Sebenarnya waktu itu kami berangkat agak kesiangan. Pukul 9.00 pagi baru keluar dari hotel. Untuk day trip disarankan berangkat sepagi mungkin agar leluasa berkeliling kota ketika berada di sana. Tapi anggota kami 5 orang termasuk 3 anak jadi ya untuk berangkat pagi-pagi sekali agak mengalami kesulitan, karena persiapannya yang cukup ribet. Ya sudahlah... daripada tidak berangkat sama sekali.
Ada 2 alternatif transportasi menuju Edirne, dengan kereta atau dengan bus. Menurut resepsionis hotel, kalau dengan kereta memakan waktu sekitar 4 jam dengan jadwal yang sudah ada yaitu 2 kali sehari, jam 8.30 pagi dan 3.50 sore berangkat dari stasiun Sirkeci jadi untuk day trip tentu tidak disarankan. Sedangkan dengan bus hanya membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam dengan interval keberangkatan setiap 30 menit. Pihak hotel menawari kami car rental, tapi tidak kami ambil karena mahal banget, 300 Euro sehari.
Kami memutuskan naik bus saja yang jelas lebih fleksibel. Dari Sultanahmet, kami naik taxi menuju Otogar, jangan menyebut bus station untuk terminal bus, sopir taxi pasti akan sedikit kebingungan (sopir taxi jarang bisa berbahasa Inggris). Cukup jauh jaraknya, memakan waktu sekitar 30 menit dan ongkos taxi yang harus kami bayar adalah 55 TL.
Karena waktu kami sudah mepet jadi untuk menghemat waktu kami memutuskan menggunakan taxi walaupun lumayan mahal. Jika naik Tramvay dan Metro cukup mengeluarkan ongkos total 4 TL saja per orang. Dari stasiun Sultanahmet naik T1 turun di interchange Zeitinburnu lalu naik M1 (jalur merah) ke arah Otogar. Atau dari Sultanahmet (T1) turun Aksarai lanjut dengan M1 ke Otogar.
Terminal bus di Istanbul cukup luas, karena melayani ke berbagai jurusan ke seluruh wilayah Turki termasuk di bagian Asia. Masing-masing jurusan dikelompokkan dengan nomor. Misalnya bus jurusan Edirne di terminal nomor 103-116, jurusan Cappadocia di terminal nomor 8 - 59 dan lain sebagainya. Sempat bingung waktu ditanya oleh sopir taxi, mau ke terminal nomor berapa? Akhirnya kami sembarang turun saja, lalu menanyakan pada seorang polisi terminal untuk bus jurusan Edirne.
Ada 2 perusahaan bus besar yang melayani rute Istanbul-Edirne yaitu Metro dan Ulusoy. Kebetulan kami memilih bus Metro kemudian segera membeli tiket. Waktu menunjukkan jam 9.45 dan bus berangkat jam 10.00, untunglah tidak terlalu lama menunggu. Harga tiket per orang adalah 25 TL tapi untuk anak-anak dibawah 12 tahun hanya dikenakan 18 TL saja. Kami langsung membeli tiket 2 way, kami pikir dapat diskon ternyata sama saja harganya hehehe.... rencananya kami kembali jam 17.00.
Sepanjang perjalanan, cuaca tidak cukup baik waktu itu, mendung disertai gerimis. Melewati jalan tol yang relatif sepi sehingga melancarkan perjalanan. Pemandangan lahan pertanian modern khas Eropa sungguh membuat perjalanan 2,5 jam itu tidak membosankan. Kata suami yang pernah berkunjung ke Perancis, di luar kota Perancis pemandangannya persis seperti ini. Uniknya selama perjalanan, saya yang kebetulan di sisi jendela hampir tidak pernah berpapasan dengan mobil pribadi mungkin hanya 2 kali saja saya menemuinya. Saya jadi berpikir, mungkin karena pelayanan angkutan umumnya sebagus ini atau karena harga bensin di Turki mahal ya...?
Sampai di Edirne Otogar waktu menunjukkan jam 12.20 lebih cepat 10 menit dari perkiraan. Suhu udara waktu itu cukup dingin ditambah dengan hujan kecil disertai angin. Edirne rupanya berada di dataran tinggi, tak heran suhu udaranya lebih dingin dari Istanbul. It's trully Europe... Kita di Eropa sekarang!! Teriak saya (dalam hati). Jika di Istanbul kita masih bisa melihat aroma Asia, tapi di Edirne kita benar-benar berada di Eropa. Dan sebenarnya selangkah lagi kalau punya visa Schengen bisa menyeberang ke Yunani atau Bulgaria.
Untuk menuju pusat kota, perusahaan bus besar seperti Metro dan Ulusoy menyediakan shuttlebus gratis. Sempat bingung mencari shuttlebus gratis itu, dan beberapa kali menanyakan pada petugas tapi nggak nyambung karena bahasa yang tidak kami mengerti. Untunglah ada petugas yang mengerti maksud kami, sehingga kami menunggu sekitar 10 menit sampai busnya datang.
Suasana kota tidak sepadat dan seramai Istanbul. Kontur tanahnya berbukit-bukit sama dengan Istanbul. Saya rasa mirip kota Malang di Jawa Timur deh.. hehehe.. (Wisata Turki)
EmoticonEmoticon